Senin, 07 Oktober 2013

KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG EKONOMI


A.     Pengertian Ekonomi secara bahasa, istilah, dan Paul A. Samuelson
I.         Pengertian Ekonomi secara bahasa
Secara bahasa ekonomi berasal dari bahasa yunani, yakni oikos yang berarti aturan dan nomos yang berarti rumah tangga. Dengan demikian secara sederhana ekonomi memiliki arti sebagai aturan yang mengatur keuangan rumah tangga. Sedangkan secara istilah ekonomi berarti segala upaya yang dilakukan manusia agar kebutuhannya tercapai.

II.       Pengetian Ekonomi secara istilah
Secara istilah ekonomi berarti segala upaya yang dilakukan manusia agar kebutuhannya tercapai.
III.    Pengertian Ekonomi menurut Paul A. Samuelson
Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Bila membicarakan tentang ekonomi, secara otomatis kita juga akan membicarakan mengenai ilmu ekonomi dimana ilmu ekonomi merupakan sebuah ilmu kajian yang membahsa dan memperlajari tentang ekonomi itu sendiri. Secara umum, ilmu ekonomi dibagi menjadi 2. yaitu ilmu ekonomi makro dan ilmu ekonomi mikro.
Ilmu ekonomi makro mempelajari perilaku ekonomi sebagai keseluruhan tentang kehidupan ekonomi dan ilmu ekonomi mikro lebih memfokuskan pada keputusan-keputusan individu baik sektor rumah tangga maupun perusahaan dalam mengalokasina sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

B.     Tiga analisis dalam mempelajari ekonomi
Dalam mempelajari ekonomi, kita akan menemukan beberapa analisis didalamnya, antara lain :
1.    Ekonomi deskriptif merupakan analisis ekonomi yang menggambarkan keadaan sebenarnya (sesuai fakta) dalam perekonomian. Misalnya krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 di Iondonesia. Perlu juga kita ketahui, bahwa mengetahui kenyataan dalam perekonomian belumlah cukup untuk mempelajari ilmu ekonomi. Yang terpenting adalah menyusun kenyataan yang ada secara sistematis dan membuat gambaran umum tentang kegiatan suati perekonomian beserta komponen-komponennya.
2.    Ekonomi terapan merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang menelaah  tentang kebijakan yang perlu dilaksanakan untuk  mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul dalam perekonomian.
3.    Teori Ekonomi adalah pandangan-pandangan yang menggambarkan sifat hubungan yang sebenarnya/ nyata dalam kegiatan ekonomi dan ramalan peristiwa yang akan terjadi apabila suatu keadan yang mempengaruhinya mengalami perubahan. Teori ekonomi dibagi menjadi dua yaitu teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro.


C.     Pengertian ekonomi mikro dan makro
I.         Pengertian Ekonomi Mikro
Secara sederhana ekonomi mikro berarti ilmu ekonomi kecil karena mikro berasal dari bahasa inggris yang berarti kecil. Ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang secara khusus membahas perilaku individu dan perusahaan yang dihadapkan pada keterbatasan sumber daya. Ekonomi mikro lebih membahas kegiatan ekonomi dari perspektif individual, seperti individu sebagai seorang konsumen, individu dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi, dan individu sebagai seorang produsen.

II.       Pengertian Ekonomi Makro
Ekonomi makro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari keseluruhan ekonomi dalam bentuk jumlah barang dan jasa yang diproduksi, total pendapatan yang dihasilkan, tingkat pemngangguran, serta siofat-sifat umum harga barang. Ekonomi mikro lebih digunakan untuk menganalisis masalah masalah yang lebih general, seperrti analisis tentang kebijakan pemerintah mengenai stabilitas harga, pengangguran, pertumbuhan ekonomi, dan sebagainya.

D.    Sejarah lahirnya teori ilmu Ekonomi mikro dan makro
I.     Ekonomi Mikro
Teori ekonomi mikro mula-mula dikembangkan oleh ahli-ahli ekonomi klasik pada abad ke-18 dan 19, seperti Adam Smith, David Ricardo, yang selanjutnya dikembangkan oleh Marshall dan Pigou. Untuk menyusun teorinya, ahli-ahli ekonomi klasik (mikro) mendasarkan pada anggapan-anggapan dasar tertentu, antara lain:

a.             Setiap subjek ekonomi selalu bertindak ekonomis rasional, yaitu para konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimal dari setiap barang dan jasa yang dikonsumsi, sedangkan produsen selalu berusaha untuk memperoleh keuntungan yang maksimal;
b.             Setiap subjek ekonomi mempunyai informasi yang lengkap atas segala sesuatu yang terjadi di pasar;
c.              Tingkat mobilitas tinggi sehingga para ahli ekonomi dapat segera menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.





Berdasarkan anggapan-anggapan di atas para ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa kegiatan ekonomi akan berkembang secara efisien, pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat, dan kesempatan kerja penuh akan tercapai (full employment). Ekonomi mikro menganalisa kegiatan-kegiatan dan permasalahan ekonomi dari unit-unit ekonomi individual.

II.  Ekonomi Makro
Kelahiran teori ekonomi makro ditandai dengan terbitnya buku yang berjudul The General Theory  of Employment, Interest and Money pada tahun 1973 yang ditulis oleh J. M. Keynes ahli ekonomi Universitas Cambridge, Inggris. Dan juga buku itu dipandang sebagai tonggak yang sangat penting dalam sejarah pemikiran ekonomi barat.
Buku itu menyajikan teori yang menunjukkan bahwa pengangguran dapat terjadi dan bahkan untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Akhirnya, banyak ahli ekonomi yang menerima pendapat Keynes, dan kelompok ini disebut Keynesian Economist yang sampai sekarang diterima sebagai teori yang benar dan dipraktekkan di banyak negara.


E.      Perbedaan Ekonomi mikro dan makro
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro

Dilihat dari
Ekonomi Mikro
Ekonomi Makro
Harga
Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja)
Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
Unit analisis
Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan
Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbu8han ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.

Tujuan analisis
Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan








F.      Permasalahan yang dihadapi pemerintah di bidang Ekonomi mikro dan makro
I.         Permasalahan di Bidang Ekonomi Mikro
1.      Masalah harga dasar dan harga tertinggi
Tujuan penentuan harga dasar (Floor Price) adalah untuk melindungi produsen. Misalkan pada saat musim panen, maka harga beras menjadi turun sehingga para petani mengalami kerugian. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menentukan harga dasar beras untuk membantu para petani. Sedangakan tujuan penentuan harga tertinggi untuk melindungi konsumen. Pemerintah perlu menetapkan harga tertinggi untuk melindungi konsumen.

2.      Meningkatkan permintaan beras
Gagal panen menyebabkan penawaran beras berkurang sehingga harga beras naik. Untuk mengatasinya pemerintah melakukan impor beras untuk menambah jumlah penawaran beras sehingga harga bisa stabil.
3.      Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Dengan naiknya harga BBM para pengusaha angkutan akan menaikan tarif angkutannya, sehingga masyarakatlah yang dirugikan, maka pemerintah bersama pengusaha angkutan melakukan penyesuaian tarif umum.
4.      Masalah monopoli
Praktik monopoli mengakibatkan penguasaan pasar terhadap barang jasa tertentu, sehingga merugikan masayarakat, mempersempit peluang usaha, maka pemerintah membuat peraturan, yaitu UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.
5.      Masalah distribusi
Jalur distribusi yang panjang akan mengakibatkan harga barang mahal, maka pemerintah dan swasta memperpendek jalur distribusi.
II.       Permasalahan di Bidang Ekonomi Makro
Ekonomi makro, yang merupakan salah satu cabang ilmu, ekonomi makro dapat membantu memecahkan permasalahan kebijakan ekonomi secara makro. Permasalahan kebijakan ekonomi makro mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengendalian perekonomian secara umum. Tugas pengendalian ekonomi makro adalah mengusahakan agar perekonomian dapat bekerja dan tumbuh secara seimbang, terhindar dari keadaan-keadaan yang dapat mengganggu keseimbangan  umum tersebut. Ada tiga masalah ekonomi makro jangka pendek yang harus diatasi setiap saat.

Ketiga masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1.     Masalah inflasi
Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak dialami oleh hampir semua negara. Yang dimaksud dengan inflasi adalah suatu keadaan kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus-menerus. Oleh sebab itu, kondisi semacam itu dianggap sebagai masalah dan tidak diperlukan kebijakan khusus untuk mengatasinya. Walaupun tidak secara otomatis menurunkan standar hidup, inflasi tetap merupakan masalah, karena dapat mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat, dapat menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi, dan dapat menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja dalam masyarakat.

2.     Masalah pengangguran
Pengangguran terjadi karena jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja melebihi tingkat kesempatan kerja yang tersedia. Berdasarkan tingkat pengangguran, dapat diketahui apakah perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment) atau tidak. Secara teoretis perekonomian dianggap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh apabila tenaga kerja yang tersedia seluruhnya digunakan. Di negara kita upaya untuk menekan tingkat pengangguran dilakukan melalui pengendalian tingkat pertumbuhan penduduk. Program keluarga berencana merupakan salah satu alternatif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Hal ini disebabkan pembangunan ekonomi tidak mempunyai arti jika dibarengi dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi.

3.     Masalah ketimpangan dalam neraca pembayaran
Neraca pembayaran adalah neraca yang memuat ikhtisar dari segala transaksi yang terjadi antara penduduk suatu negara dan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu, dan biasanya satu tahun. Transaksi-transaksi yang terdapat dalam neraca pembayaran menyangkut barang-barang dan jasa, dalam bentuk ekspor atau impor, transaksi finansial, seperti pemberian atau penerimaan kredit kepada atau dari negara lain, penanaman modal di luar negeri dan transaksi-transaksi yang bersifat unilateral, seperti pembayaran transfer dari orang-orang yang tinggal di luar negeri. Ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran suatu negara dapat dikatakan merupakan masalah apabila ketidakseimbangan tersebut cukup besar. Jika kenyataan itu terjadi, diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengatasinya. Dalam jangka panjang permasalahan ekonomi makro menyangkut persoalan pertumbuhan di bidang ekonomi. Masalah ini pada dasarnya menyangkut bagaimana mengatur perekonomian agar terdapat keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi.




G.    Kebijakan pemerintah untuk mengatasi permasalahan Ekonomi mikro dan makro
 Berikut adalah beberapa kebijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah guna  mengatasi berbagai permasalahan ekonomi di bidang makro :

1.       Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam perpajakan dan pengeluaran pemerintah/ anggaran untuk memengaruhi pengeluaran agregat. Contohnya pengenaan pajak penghasilan dan pengenaan cukai rokok.

2.       Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah/ bank sentral dalam penawaran uang dan kebijakan suku bunga untuk memengaruhi pengeluaran agregat. Contohnya pemerintah menerapkan jumlah uang yang beredar di masyarakat dan peningkatan suku bunga bank.

3.       Kebijakan segi penawaran
Kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, sehingga barang dan jasa yang ditawarkan lebih banyak dan lebih murah. Contohnya pemerintah memberikan bantuan subsidi kepada pengusaha kecil menengah.

4.       Kebijakan Energi
Kebijakan energi adalah kebijakan dalam menggunakan energi seefisien dan seoptimal mungkin yang didalamnya terdapat usaha penghematan energi. Misalnya kebijakan konfersi minyak tanah ke gas LPG guna penghematan penggunaan bahan bakar minyak oleh masyarakat.

5.       Kebijakan Penetapan Harga
Kebijakan penetapan harga adalah kebijakan dalam menentukan harga-harga pada tingkat tertentu pada komoditas yang menguasai hajat hidup orang banyak. Contohnya penetapan tarif dasar listrik oleh pemerintah.

6.       Kebijakan Neraca Pembayaran
Merupakan kebijakan yang digunakan untuk memantau keadaan neraca pembayaran guna memengaruhi nilai tukar. Contohnya larangan impor atau kuota produk tertentu dilakukan guna melindungi para pengusaha lokal dari serbuan produk asing.

Jika dipandang dari sudut ekonomi mikro, sebagai berikut :
1.      Kebijakan harga terendah (Floor Price) yaitu dengan menetapkan harga tertentu yang lebih tinggi dibanding harga pasar. Tujuannya : melindungi kepentingan produsen.


2.      Kebijakan harga tertinggi (Ceiling Price) yaitu dengan menetapkan harga tertentu yang lebih rendah dari harga pasar. Tujuannya  : melindungi kepentingan konsumen.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes